Mari belajar cara menanam padi organik yang mudah dan menguntungkan dengan memulainya dari pengetahuan tentang padi itu sendiri. Padi adalah tanaman pangan utama yang digunakan sebagai bahan pokok bagi hampir setengah populasi dunia. Padi tumbuh pada lahan sawah yang berbentuk terasering cukup air dan sangat terkenal sebagai salah satu tanaman yang sangat produktif.
Posisi padi sebagai bahan pangan utama dunia terjadi karena beberapa alasan, antara lain:
Tingkat produktivitas yang tinggi: Padi memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi dan dapat tumbuh pada berbagai jenis lahan dan iklim.
Ketersediaan air: Padi membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh, sehingga dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki sumber air yang cukup. Cukup yang kita maksud adalah tidak terlalu banyak air, namun tidak juga kering.
Kemampuan adaptasi: Padi dapat tumbuh di berbagai iklim dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik, sehingga dapat tumbuh di berbagai daerah di sebagian besar belahan dunia. Sehingga akan pas kiranya jika kita menerapkan metode dan cara menanam padi organik di iklim tropis seperti Indonesia.
Tahan lama: Padi dapat Anda simpan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menjadi sumber pangan yang stabil dan tersedia sepanjang tahun.
Kebutuhan pangan: Padi memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat menjadi sumber pangan bagi hampir setengah populasi dunia, sehingga memenuhi kebutuhan pangan yang besar.
Dengan demikian, padi sangat cocok menjadi bahan pangan utama dunia karena tingkat produktivitas yang tinggi, ketersediaan air, kemampuan adaptasi, kemampuan menyimpan, dan kebutuhan pangan yang besar.
Perbedaan Padi Organik dan Non-organik
- Metode Pertanian: Padi organik ditanam dengan cara menanam padi organik, menggunakan bahan-bahan alami seperti kompos, pupuk hijau, dan pupuk nabati. Padi non-organik ditanam dengan menggunakan bahan kimia dan pestisida.
- Bahan kimia: Padi organik tidak menggunakan bahan kimia, sedangkan padi non-organik menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk sintetis.
- Kualitas produk: Padi organik diyakini memiliki kualitas nutrisi yang lebih baik jika kita bandingkan dengan padi non-organik, karena tidak mengandung bahan kimia.
- Dampak lingkungan: Pertanian padi organik lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan lingkungan dan makhluk hidup sekitarnya. Sedangkan pertanian padi non-organik dapat membahayakan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya karena menggunakan bahan kimia.
- Biaya produksi: Biaya produksi padi organik lebih tinggi karena tidak menggunakan bahan kimia dan memerlukan metode pertanian yang lebih rumit. Sedangkan biaya produksi padi non-organik lebih rendah karena menggunakan bahan kimia dan metode pertanian yang lebih sederhana.
Cara Menanam Padi Organik
Untuk menanam padi organik, langkah-langkahnya adalah:
1. Pemilihan Lahan
Pilihlah lahan yang memiliki tanah subur dan bersih dari bahan kimia. Lahan yang baik harus memiliki pasokan air yang cukup dan memiliki drainase yang baik. Padi membutuhkan curah hujan yang stabil sepanjang musim tanam untuk memastikan produksi yang baik.
Selain itu, lahan harus bebas dari pestisida dan bahan kimia lain yang merugikan, karena budidaya padi organik memerlukan lingkungan alami dan bebas dari bahan kimia. Pilih juga lahan yang mendapat sinar matahari yang cukup. Padi memerlukan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik.
2. Persiapkan Bahan Organik
Persiapkan bahan-bahan organik seperti kompos, pupuk hijau, dan pupuk nabati yang akan memperkaya tanah dan memberikan nutrisi pada tanaman. Anda juga dapat membuat pupuk organik sendiri dengan cara mencampurkan sampah organik dan air.
3. Pembersihan Lahan
Bersihkan lahan dengan baik dari sampah dan rumput liar untuk memastikan tanah bersih dan siap digunakan. Berikan juga bahan organik untuk memperkaya tanah.
4. Buat Drainase
Buat parit drainase untuk memastikan air tidak menumpuk. Parit ini akan memastikan air tidak menumpuk dan menghindari tanaman dari kerusakan akibat air yang terlalu lama mengalir.
5. Proses Cara Menanam Padi Organik
Setelah lahan siap, cara menanam padi organik yang paling penting adalah proses menanam bibit padi pada jarak yang sesuai. Jangan terlalu rapat karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanam bibit padi dan jaga agar tidak terkena sinar matahari secara langsung.
6. Kontrol Hama dan Penyakit
Kontrol hama dan penyakit dengan bahan alami. Gunakan bahan seperti air jeruk nipis atau bawang putih untuk mengendalikan hama dan penyakit. Jangan menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
7. Penyiraman dan Perawatan
Siramlah tanaman setiap minggu dengan air dan berikan pupuk organik secara berkala. Air harus Anda berikan secara teratur dan cukup, terutama saat masa pertumbuhan aktif. Hindari menyiram padi terlalu banyak sehingga tanah menjadi terlalu basah. pastikan untuk memantau kondisi tanaman secara rutin dan memberikan perawatan sesuai yang diperlukan, seperti menjaga agar tanah tidak kering dan memotong rumput yang tumbuh di sekitar padi.
8. Pemanenan
Langkah terakhir dari cara menanam padi organik adalah pemanenan. Panen setelah 90-120 hari, pastikan bahwa padi sudah siap untuk Anda panen dengan memantau kondisi matangnya, seperti warna daun dan bulir padi.
Panen dapat Anda lakukan dengan hati-hati dengan memotong stalks padi dengan pisau pemotong atau alat panen lainnya. Hindari merusak batang atau akar tanaman. Setelah proses panen, bulir padi dapat Anda bersihkan dari tanah dan daun-daun yang masih melekat. Bulir padi yang sudah bersih kita kelompokkan berdasarkan kualitas dan keringkan sebelum penyimpanan dalam gudang kering untuk menjaga kualitas dan memperpanjang umur simpannya.